Friday 22 February 2013

BERKHALWAT MENDEKATKAN PADA SETAN.....?????




TTM, teman tapi mesra, kemana pun pergi bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini. Itu yang terjadi pada remaja tetapi bagaimana jika yang melakukan adalah orang yang sudah beristri, sudah mempunyai suami, berangkat ke kantor bareng, makan siang bareng, pulang kantor bareng, week end bareng. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.
Dari ; Umar bin Al Khattab, beliau berkhutbah di hadapan sebuah majelis di Jabiyah (Damaskus). Lalu beliau membawakan sabda Nabi SAW : “ Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barang siapa yang bangga dengan kebaikkan dan sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.” (HR Ahmad).
Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan ? Mengaji, Shalat Sunnah, Berdzikir adalah malaikat yang menemaninya. Jika Sebagai wanita yang cerdas pasti memilih di damping malaikat?Bukan kah begitu?
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau Cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan. Namun selanjutnya adalah haram. Ketika melihat lawan jenis, maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum Iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran di hati kita.
Jika seorang anak muda remaja mungkin bisa kita memperingatkannya tetapi jika yang melakukan adalah teman sekantor. Dimana keseharian kita sering bertemu dan berinteraksi langsung bagaimana cara mengingatkannya?
Melalui sindiran halus mungkin dapat dilakukan ataupun dengan contoh sebuah perilaku.
Dengan alasan apapun, walau misalkan mereka tidak melakukan apapun, tetaplah hal demikan (Berkhalwat) tidak dibenarkan.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.(”Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani )
“Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kacuali jika bersama dengan mahrom sang wanita tersebut, Lalu berdirilah seseorang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji, dan aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini dan itu,’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Kembalilah!, dan berhajilah bersama istrimu.(HR AL Bukhori)
"Sudah selayaknya sebagai seorang Muslim-Muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.

2 comments:

  1. sigit muhibbin1 April 2013 at 21:49

    bagus pak tapi lebih baik di cantumkan daftar pustaka nya dari kitab apa,,,halaman berapa,,,penulis nya siapa,,,terus contoh dari Rasulluloh bagaimana beliau menjaga pandangan nya belum ada d tulisan sampean......

    ReplyDelete