Pendahuluan
Apabila
kita memasuki suatu perpustakaan yang kita lihat pertama adalah jajaran buku
dan bahan pustaka lain yang diatur secara rapi di rak buku rak majalah, maupun
rak-rak bahan pustaka lain. Bahan-bahan pustaka tersebut diatur menurut suatu
system tertentu sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan kembali
bahan pustaka yang diperlukan. Perpustakaan merupakan salah satu sarana bahan
pustaka. Bahan pustaka yang dimaksud merupakan hasil budaya dan mempunyai
fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan,
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional. Dalam pengertian perpustakaan yang mutakhir ini juga
tersirat fungsi perpustakaan pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan. Namun secara khusus, setiap jenis
perpustakaan mempunyai fungsi masing-masing yang berbeda antara yang satu dan
lainnya. Fungsi perpustakaan Nasional RI berbeda dengan fungsi Perpustakaan
Umum, fungsi perpustakaan Daerah berbeda dengan Perpustakaan Sekolah. Karena
berbeda-beda, maka masing-masing perpustakaan memiliki tujuan yang berbeda-beda
pula yang harus dicapai oleh masing-masing jenis perpustakaan.
Yang
akan kita bahas di sini adalah Perpustakaan Sekolah, lebih-lebih yang telah
dimiliki oleh SMK IKIP Surabaya. Adapun pengertian perpustakaan sekolah adalah
perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung
jawabnya ada kepada Kepala Sekolah, yang melayani sivitas akademika Sekolah
yang bersangkutan.
Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah menurut
Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 maret
1981, mempunyai fungsi sebagai :
a.
Pusat
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum
dalam kurikulum sekolah
b.
Pusat
Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan
Imajinasinya
c.
Pusat
membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku
hiburan)
Semua fungsi tersebut akan
tergambar dalam koleksi perpustakaan yang bersangkutan.
Dengan
demikian, apabila kita bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjalankan
fungsi perpustakaan sekolah di atas, maka kita harus membentuk masyarakat
belajar (Learning Society) yang terus-menerus belajar. Masyarakat belajar yang
demikian baru dapat tercapai apabila seluruh warga nya memiliki minat baca
(Reading Minded) dan minat baca demikian dapat ditumbuhkan dan dikembangkan
awalnya dari Perpustakaan Sekolah.
Proses
pembentukkan masyarakat gemar membaca (Reading Minded Society) sebagai langkah
kearah masyarakat belajar (Learning Society) memerlukan waktu dan persiapan
yang cukup lama. Ketrampilan membaca, kesenangan membaca, dan kebiasaan membaca
harus mulai dirintis dan ditanamkan sejak anak mulai tahu membaca dan menulis.
Ketrampilan membaca yang dimaksud tidak hanya kemampuan untuk membaca dan
menyatukan huruf atau menghafal apa yang tertulis, akan tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menjaring dan mengolah bahan bacaan sehingga mengembangkan daya
berpikir dan nalar anak. Lebih jauh lagi dari kurun waktu yang tidak terlalu
lama dalam menjaring informasi dalam sebuah buku, anak harus mampu menganalisa
bagian-bagian yang perlu dibaca sebagai isi atau pesan yang ingin disampaikan
baik dilihat dari bab isi buku secara keseluruhan maupun dilihat dari alinea
suatu bab. Kecepatan membaca, menjaring dan mengolah informasi ini semakin lama
semakin diperlukan mengingat melimpahnya informasi tentang Ilmu pengetahuan dan
Teknologi yang disampaikan melalui buku.
Kesenangan
membaca dapat ditumbuhkan melalui penyajian bahan bacaan yang disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat pembaca. Dalam konteks belajar mengajar, kesenangan
membaca buku Ilmu Pengetahuan dan teknologi dapat ditumbuhkan dan dikembangkan
melalui keterpaduan antara kurikulum, proses belajar mengajar di kelas dan
penyediaan buku di Perpustakaan Sekolah. Apabila dalam proses belajar mengajar
yang dipakai mengharuskan masing-masing Bidang Studi mempergunakan berbagai
sumber bahan bacaan serta dalam proses pelaksanaannya guru melibatkan buku-buku
di Perpustakaan Sekolah sebagai salah satu sumber dalam menyelesaikan Bidang
studi yang di ajarkannya ke siswa. Maka dalam hal ini siswa akan merasakan
manfaatnya langsung buku-buku
Perpustakaan serta merupakan perangsang (Stimulus) bagi mereka untuk memperoleh
dan mencapai prestasi yang lebih tinggi.
Kepuasan yang mereka peroleh
dalam mengumpulkan dan menjaring informasi dari buku-buku perpustakaan akan
membawa kenikmatan membaca yang semakin tinggi (Reward) dan merupakan stimulus
(Respon) yang lebih besar untuk membaca lebih banyak dan dalam.
Ketrampilan
membaca dan kesenangan membaca merupakan Pre-Conditioning terhadap kebiasaan
membaca (ReadingHabit). Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya
di suatu masyarakat , maka buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari dan akan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Dalam
keadaan masyarakat yang demikianlah konsep belajar seumur hidup (Life long
Education) dapat terlaksana dengan baik. Sebenarnya kebiasaan-kebiasaan seperti
tersebut di atas dapat ditumbuh kembangkan dari diri sendiri, misalnya sering
mengkoleksi buku atau pinjam di perpustakaan, seperti halnya yang di lakukan
oleh penulis selama ini. Yang menjadi pertanyaan saat ini bagaimanakah kondisi
Perpustakaan Sekolah di SMK IKIP ? Dan
apakah warga Sekolah baik siswa maupun guru adakah yang pernah mengunjungi atau
meminjam buku di Perpustakaan Sekolah SMK IKIP ?
Dalam
dunia Pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah
satu sarana komunikasi bukan saja merupakan bagian integral dari dalam sistem
pendidikan, tetapi juga merupakan salah satu kunci untuk melepaskan diri kita
dari dominasi Teknologi dan Ilmu Pengetahuan Negara-negara maju.
Dalam kaitan inilah perpustakaan
dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai suatu instalasi yang
bukan saja merupakan fisik mengumpulkan, mengatur dan menyediakan buku serta
ruang bacaan, akan tetapi benar-benar merupakan pusat komunikasi dan informasi
bagi masyarakat sekelilingnya.
Berdasarkan
uraian di atas, secara umum dapat dilihat betapa pentingnya peranan
Perpustakaan Sekolah dalam proses belajar mengajar, baik Perpustakaan sebagai
pusat kegiatan belajar, sumber informasi, maupun sebagai tempat rekreasi. Dan
yang terpenting harapan penulis semoga ke depannya di SMK IKIP Surabaya
terbentuk Reading Minded Society (Masyarakat Gemar membaca), baik antar guru,
murid atau warga SMK IKIP lainnya yang mengakibatkan berfungsi dengan baiknya
Perpustakaan Sekolah SMK IKIP Surabaya. Amin.
Sumber :
·
Mujito,
Pembinaan Minat Baca, Jakarta, Universitas Terbuka, 1993
·
Sulistyo
Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta, Grasindo, 1986
No comments:
Post a Comment